Morata dan Rodri Dihukum UEFA, Gara-Gara Nyanyian Gibraltar Usai Juara Piala Eropa
- Created Aug 08 2024
- / 66 Read
Alvaro Morata dan Rodri, dua pemain kunci tim nasional Spanyol, dijatuhi sanksi oleh UEFA karena nyanyian kontroversial mereka saat merayakan kemenangan Piala Eropa 2024. Kedua pemain ini terlibat dalam nyanyian yang menyinggung wilayah Gibraltar, yang kemudian memicu reaksi keras.
Morata, yang menjabat sebagai kapten tim, dan Rodri, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen, kini menghadapi larangan bertanding di laga internasional berikutnya. UEFA, melalui Komite Etika, Kontrol, dan Disiplin (CEDB), menyatakan bahwa tindakan mereka melanggar kode disiplin organisasi tersebut.
Selama perayaan di Plaza de Cibeles, Rodri menyanyikan "Gibraltar es Español" di depan ribuan penggemar, yang langsung memicu kontroversi. Gibraltar, yang merupakan wilayah Inggris, tetap menjadi sumber ketegangan politik antara Spanyol dan Inggris.
Asosiasi Sepak Bola Gibraltar (GFA) mengajukan keluhan resmi, menyebut nyanyian itu sebagai tindakan provokatif dan menghina. Mereka menuntut tindakan tegas dari UEFA, yang kemudian merespons dengan menjatuhkan sanksi kepada Morata dan Rodri.
Dalam pernyataan resminya, UEFA menegaskan bahwa tindakan kedua pemain tersebut telah mencemarkan nama baik sepak bola dan melanggar prinsip sportivitas. GFA menyambut baik keputusan ini, menganggapnya sebagai langkah penting dalam menjaga integritas olahraga.
GFA menyatakan, “Permasalahan utama yang dihadapi adalah nyanyian yang bersifat tidak pantas dan menghasut, yang tidak hanya tidak menghormati masyarakat Gibraltar namun juga membawa politik ke dalam arena olahraga, merusak nilai-nilai persatuan dan rasa hormat yang terkandung dalam olahraga tersebut.”
“Gibraltar FA senang UEFA telah mengakui betapa parahnya insiden ini dan mengambil tindakan yang sesuai. Keputusan ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa sepak bola harus tetap menjadi platform untuk mempromosikan perdamaian, pengertian, dan permainan yang adil, bebas dari tindakan yang memecah belah dan ofensif seperti nyanyian.”
“Kami tetap berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai ini dan akan terus mendukung rasa hormat dalam olahraga.”